Berbagi Pengalaman Seputar Dunia Pendidikan dan Guru. Semoga Blog Ini Berguna Untuk Pendidikan Di Indonesia Yang Lebih Maju.

Monday 12 October 2015

Tipe Guru Ditinjau Dari Cara Menghadapi Siswa

Lintas Guru - Untuk kali ini sedikit pemaparan tipe tipe guru yang ditinjau dari bagaimana guru tersebut dalam menghadapi para siswa. Ditinjau dari cara menghadapi para siswa dapat dibedakan menjadi beberapa tipe diantaranya yaitu guru otoriter, guru laissez fire, guru demokratis. Mari kita bahas satu persatu.

Cara Menghadapi Siswa
Cara Menghadapi Siswa image sourc (suara-islam.com)

Guru Otoriter

Guru yang otoriter adlah mereka yang selalu mengutamakan pendekatan kekuasaan dalam menghadapi siswanya. Ia selalu menggunakan perintah-perintah secara otoriter. Apabila perintah-perintahnya tidak dipenuhi, guru ini akan cenderung marah terhadap siswa-siswanya.

Guru otoriter tidak senang memberi kesempaan kepada siswanya untuk emngajukan pertanyaan ataupun gagasan. Guru tipe ini melakukan proses pendidikan dengan sistem “indoktrinasi”. Ia tidak suka bila mana siswa protes atau memberikan kritikan-kritikan. Apabila ada sikap atau perilakunya yang salah, lalu siswa memprotesnya maka ia pun akan marah dengan siswa yang telah memprotesnya tersebut. Dengan kata lain tipe guru otoriter ini senang untuk memaksakan kehendaknya secara terang-terangan.

Guru dengan tipe yang otoriter ini memang ditakuti oleh para siswanya. Namun, dibelakan sang guru, para siswa sama sekali tidak menhargai sikap dan perbuatan guru tersebut. Dibelakang sang guru, para siswa mencibir atau tidak menghormatinya. Bahkan tidak jarang, guru otoriter mendapat perlawanan dari para siswa, baik secara fisik atau non fisik.

Guru Laissez Fire

Guru tipe ini tidak berdaya saat berada di depan para siswanya, ia hampir idak bisa mengendalikan kelas dalam pembelajarannya. Anak-anak dibiarkan melakukan aktifitas sesuai dengan kehendaknya. Sikap dan pelakuannya terhadap siswa cenderung permissive” (serba boleh).

Di tangan guru dengan tipe ini, para siswa menjadi liar dan tidak terkendali. Akibtnya, prosese pembelajaran tidak menghasilkan output dengan baik. Bahkan, tak jarang alat-alat belajarpun menjadi rusakoleh kenakalan anak-anak di dalam kelas karena gurunya Laissez Fire.

Guru tipe laisse fire tidak mampu mengendalikan sswa dengan baik, ia masa bodoh terhadap apa yang terjadi pada siswa-siswnya. Apaila ia hendak mengingatkan para siswa yang mengganggu kegiatan pembelajaran, ia takut siswa maah atau tersinggung. Guru ini tidak mempunyai kekuatan dihadapan para siswanya.

Guru Demokratis

Guru demokratis ialah guru yang mampu memberi kesempatan kepada siswanya untuktumbuh dan berkembang secaa wajar.  Ia dapat membedakan perilaku siswa yang harus dilarang dengan sikap otoriter dan mana perilak siswa yang ditangani dengan cara halus. Nalurinya terasah untuk memahami keadaan siswa.

Jika siswa perlu dilarang, ia akan melarangnya dengan cara yang mudah di pahami dan dimengerti oleh siswa. Jika siswa perlu didukung, ia akan mendukungnya, dan prilaku siswa perlu dibiarkan , ia akan membiarkannya sepanjang tidak keluar dari norma-norma pendidikan.

Guru tipe demokratis ini menyenangkan para siswa karena sifat dasar manusia, termasuk siswa, adalah ini diperlakukan secara demokratis.

Guru tipe demokratis sangat memahami, dala situasi apa ia harus bersikap tegas, dan dalam situasi apa ia harus bersikap bijak dan memberik kesempatan kepada siswa untuk mengubah dirinya.

Guru Pseudo Demokratis

Guru dengan tipe ini berpura-pura demokratis, padahal a sesungghnya bersikap otoriter. Ia sangat menghendaki para siswa untuk patuhdan tunduk pada dirinya dan tidak menyukai siswa yang membantah dan melawan kehendaknya. Akan teteapi disisi lain, ia tidak mau dicap seagai guru yang otoriter.

Oleh sebab itu, guru dengan tipe pseudo demokratis menutupi sikap otoriternya dengan berpura-pura semokratis.  A ampak seperti lembut  dan sikap penuh demikratis, tetapi apabila kehendaknya dibantah atau ditentang,  upaya untuk melaksanakan kehendaknya dilakukan dengan berbagai cara.

Hal yang membedakan antara guru yang otoriter dengan guru tipe pseudo demokratis adalah bentuk pemaksaannya. Guru otoriter memaksa  para siswanya dengan cara terang-terangan, sedangkan guru tipe pseudo demokratis memaksa siswa dengan cara-cara yang halus.

Apabila anda menggunakan cara-cara yang demokratis dalam menghadapi siswa, akan tetapi sesungguhnya anda menginginkan siswa anda mematuhi segala kehendak anda,  anda tergolong ke dalam guru tipe pseudo demokratis.

Sebenarnya Tipe-tipe Guru di atas disebabkan beberapa maca motivasi mereka untuk menjadi guru, silahkan baca Tipe Guru Dari Motivasi Menjadi Guru
 
Facebook Twitter Google+

Back To Top